Gapit, menurut Ki Sumadi, seorang pengrajin gapit wayang dari Kuwel, Klaten yang juga seorang dalang, dibagi dalam beberapa bagian. Bagian paling bawah berbentuk lancip yang biasanya ditancapkan pada batang semu (gedebog) pisang, dan dinamakan antub. Di bagian atas dari antub terdapat lengkeh, genuk, dan picisan yang ada di bawah kaki wayang, sedangkan bagian selanjutnya disebut cempurit. Konon ketiga bagian ini diambil dari nama pangkat para penunggu pintu keraton, yakni lurah lengkeh, lurah genuk dan lurah picis. Sesudah melewati ketiga lurah ini baru kita akan menemukan pintu utama yang dinamakancepuri, oleh karena itu bagian gapit yang paling atas disebut cempurit.
Diberdayakan oleh Blogger.
1 komentar:
sangat membantu. top tenan
Posting Komentar